Selamat Datang di Blog Kompre Akuntansi

Selamat datang di Blog Kompre Akuntansi. Tidak lain dan tidak bukan, bisa diliat dari namanya, tujuan utama dari blog ini adalah untuk membantu mahasiswa akuntansi yang akan mengikuti ujian akhir komprehensif (kompre).

Biasanya, mahasiswa yang akan mengikuti kompre akan mencari bahan-bahan kompre dari senior atau temannya lalu memfotokopinya. Gawatnya, hasil fotokopian bahan kompre tersebut masuk tas ransel saja susah banget alias tidak cukup! (pengalaman pribadi, lol). Selain itu, kalo kita memfotokopi terlalu banyak, dompet bakal kering dan sangat boros kertas alias mendukung global warming. Gawat kan?

Sekarang, masalah seperti di atas sudah tidak perlu dikhawatirin lagi. Blog ini menghadirkan bahan-bahan kompre yang siap diakses. Tinggal menyalakan laptop dan sambungkan ke internet :) Selain buat mahasiswa yang akan mengikuti ujian kompre, semoga blog ini juga bisa membantu mahasiswa secara umum. Berbagai fitur juga akan dikembangkan untuk membantu pemahaman teman-teman.

Blog ini membahas beberapa mata kuliah yang menjadi bahan utama pada ujian kompre akuntansi. Beriktu ini adalah beberapa mata kuliah tersebut:.

1. Sistem Pengendalian Manajemen (SPM)
2. Audit
3. Teori Akuntansi

Materi untuk mata kuliah di atas dapat diakses per mata kuliah dengan memilih kolom menu di bagian atas blog.

Selamat belajar!

Blog ini mulai ditulis sejak tanggal 19 Juni 2010. Penulisan isi dan pengembangan fitur akan dilakukan secara bertahap.

Read more

Definisi Sistem Pengendalian Manajemen (SPM)

Berikut ini adalah defnisi Sistem Pengendalian Manajemen (SPM):

Suatu sistem yang digunakan oleh manajemen/pemilik perusahaan untuk menjamin bahwa organisasi melaksanakan strateginya secara efisien dan efektif dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam proses perencanaan stratejik.

Untuk mempermudah penghafalan, definisi di atas diuraikan menjadi beberapa frasa sebagai berikut ini:
1. Suatu sistem ||
2. yang digunakan oleh manajemen/pemilik perusahaan ||
3. untuk menjamin bahwa organisasi melaksanakan strateginya ||
4. secara efisien dan efektif ||
5. dalam rangka mencapai tujuan ||
6. yang telah ditetapkan dalam proses perencanaan stratejik.

Artikel terkait:
Definisi Sistem Dalam Sistem Pengendalian Manajemen
Definisi Pengendalian Dalam Sistem Pengendalian Manajemen
Definisi Manajemen Dalam Sistem Pengendalian Manajemen

image: http://weeklylulu.blogspot.com

Read more

Definisi Sistem Dalam Sistem Pengendalian Manajemen

Definisi sistem dalam Sistem Pengendalian Manajemen:

Serangkaian langkah-langkah yang bersifat repetitif (berulang-ulang) untuk melaksanakan suatu atau beberapa aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu.

Untuk mempermudah penghafalan, definisi di atas diuraikan menjadi beberapa frasa sebagai berikut ini:
1. Serangkaian langkah-langkah ||
2. yang bersifat repetitif (berulang-ulang) ||
3. untuk melaksanakan suatu atau beberapa aktivitas ||
4. untuk mencapai tujuan tertentu.

Read more

Definisi Pengendalian Dalam Sistem Pengendalian Manajemen

Definisi pengendalian dalam Sistem Pengendalian Manajemen:

Serangkaian aktivitas yang berguna untuk memastikan tercapainya tujuan organisasi.

Untuk mempermudah penghafalan, definisi di atas diuraikan menjadi beberapa frasa sebagai berikut ini:
1. Serangkaian aktivitas ||
2. yang berguna untuk memastikan tercapainya tujuan organisasi.

Read more

Definisi Manajemen Dalam Sistem Pengendalian Manajemen

Definisi manajemen dalam Sistem Pengendalian Manajemen:

Suatu susunan hierarki yang memimpin organisasi. Dimana organisasi tersebut adalah sekumpulan orang yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.

Untuk mempermudah penghafalan, definisi di atas diuraikan menjadi beberapa frasa sebagai berikut ini:
1. Suatu susunan hierarki ||
2. yang memimpin organisasi. ||
3. Dimana organisasi tersebut adalah sekumpulan orang ||
4. yang bekerja bersama-sama ||
5. untuk mencapai tujuan bersama.

Read more

Sistem Pengendalian Manajemen dan Strategi Perusahaan

Sistem pengendalian manajemen (SPM) adalah suatu hal yang wajib dilakukan apabila sebuah perusahaan mempraktikkan desentralisasi. Dengan diterapkannya desentralisasi, ada resiko tidak tercapainya tujuan perusahaan karena setiap departemen dapat membuat kebijakan secara independen. Oleh karena itu, SPM wajib diterapkan untuk meminimalisir resiko tersebut.

Penerapan SPM mensyaratkan adanya kesesuaian antara strategi perusahaan dan desain SPM itu sendiri. Hal ini sangat dibutuhkan agar SPM dapat membantu tercapainya tujuan perusahaan. Namun, ada sebuah pertanyaan yang mendasar tentang kesesuaian strategi dan SPM, yaitu:

Apakah SPM yang disesuaikan dengan strategi perusahaan atau sebaliknya?

Tidak ada jawaban yang salah untuk pertanyaan di atas. Berikut ini adalah penjelasannya:

SPM Disesuaikan Dengan Strategi Perusahaan
Jika perusahaan ada pada industri yang perubahan lingkungannya dapat diprediksikan maka sebaiknya SPM disesuaikan dengan strategi perusahaan. Pada industri seperti ini, strategi yang handal dapat dirumuskan terlebih dahulu karena perubahan lingkungan dapat diprediksikan. Selanjutnya, desain SPM akan disesuaikan dengan strategi yang sudah dirumuskan.

Strategi Perusahaan Disesuaikan Dengan (Dipengaruhi Oleh) SPM
Pada sisi lain, jika perusahaan ada pada industri yang perubahan lingkungannya sulit diprediksikan, maka strategi perusahaan cenderung disesuaikan dengan SPM. Adanya perubahan lingkungan yang sulit diprediksikan mebuat perumusan strategi yang handal menjadi sulit untuk dilakukan. Pada kondisi seperti ini, strategi sering kali muncul dari eksperimen dan proses di luar rencana yang secara singnifikan dipengaruhi oleh SPM.

Read more

Elemen-elemen Sistem Pengendalian

Setiap sistem memiliki elemen-elemen yang menjadi penyusun dalam sistem itu sendiri. Sistem pengendalian mempunyai beberapa elemen sebagai berikut ini:


1. Detector (Pelacak)
Elemen ini berguna untuk mengukur apa yang sesungguhnya terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan.
2. Assessor (Penilai)
Elemen ini berguna untuk menentukan signifikansi dari peristiwa aktual dengan cara membandingkannya dengan standar atau ekspektasi dari apa yang seharusnya terjadi.
3. Effector
Elemen ini berguna untuk mengubah perilaku proses yang sedang dikendalikan jika assessor mengindikasikan adanya kebutuhan untuk melakukan perubahan tersebut.
4. Communication network
Elemen ini berguna sebagai sarana untuk menyalurkan informasi antara elemen-elemen yang ada dan proses yang sedang dikendalikan.

Berikut ini adalah bagan yang menerangkan interaksi antara elemen-elemen yang ada dan proses yang sedang dikendalikan:



Contoh Pada Lingkungan Sekitar
Alat thermostat  adalah alat yang berguna untuk mengatur suhu pada suatu ruangan. Berikut ini adalah elemen-elemen pengendalian dari alat ini:
1. Detector
Termometer yang bertugas untuk mengukur suhu ruangan. 
2. Assessor
Program di dalam thermostat yang membandingkan suhu aktual dan suhu seharusnya.
3. Effector
Program di dalam thermostat yang menyalakan pemanas jika suhu seharusnya lebih panas dari suhu aktual atau menyalakan pendingin jika suhu seharusnya lebih dingin dari suhu aktual atau mematikan pemanas dan pendingin jika suhu seharusnya telah sama dengan suhu aktual.
4. Communication network
Jaringan data yang menyalurkan informasi di adalam thermostat.

Contoh Pada Perusahaan
1. Detector
Pelaporan atas kondisi yang sedang terjadi pada perusahaan.
2. Assessor
Rapat eksekutif senior yang membahas tentang kondisi yang sedang terjadi dan kondisi yang seharusnya terjadi.
3. Effector
Keputusan eksekutif senior atas apa yang harus dilakukan untuk menindaklanjuti kondisi yang sedang terjadi.
4. Communication network
Sistem informasi di dalam perusahaan yang menyampaikan pelaporan dan keputusan yang sudah dibuat.





Read more

Tentang Blog Ini

Tidak lain dan tidak bukan, bisa diliat dari namanya, tujuan utama dari blog ini adalah untuk membantu mahasiswa akuntansi yang akan mengikuti ujian akhir komprehensif (kompre). Selain buat mahasiswa yang akan mengikuti ujian kompre, semoga blog ini juga bisa membantu mahasiswa secara umum.
Web hosting for webmasters